Mencintai dan Siap Untuk Terluka - sebuah ungkapan hati^^
Mencintai merupakan hal yang sangat indah…
saat kita memiliki cinta, kita bisa melakukan hal-hal diluar batas keegoisan diri kita…
saat kita mencintai dengan sungguh-sungguh, fokus kita bukanlah hanya diri kita lagi, tetapi bagaimana pribadi yang kita cintai juga bisa berbahagia…tidak sedih/kecewa , intinya kita bisa melakukan apapun demi melihat senyumnya, tawanya dan segala sesuatu yang indah tentang dirinya…
waktu kita memutuskan untuk mencintai (menurut saya mencintai adalah suatu keputusan), kita memiliki energi untuk melakukan pengorbanan - pengorbanan diri demi cinta yang kita miliki…thats why love is an amazing thing…kekuatan cinta itu dashyat adanya…
topik mengenai cinta juga merupakan topik yang paling abadi di dunia yang fana ini…Cinta merupakan hal yang tidak akan pernah habis dan membosankan untuk dibahas dalam kehidupan….tanpa mengenal gender, usia, kelahiran, status, karir, dsb. semua orang mendambakan cinta yang sejati, bahkan orang yang paling egois dan jahat sekalipun…jauh dari dalam lubuk hati setiap manusia…ada kerinduan yang paling dalam untuk mencintai dan dicintai….baik suami-istri, sepasang kekasih, sahabat, orang tua-anak, kakak-adik, segala macam hubungan mendambakan rasa cinta yang saling timbal balik tersebut…rasa dihargai, rasa saling membutuhkan, tempat untuk bersandar, saling menguatkan dan segala macam kebutuhan cinta lainnya…
Namun demikian, yang sering kali menjadi masalah dan menimbulkan kesesakan dalam jiwa adalah saat kita mencintai pribadi itu dengan sungguh-sungguh, tetapi perasaan itu tidak berbalas dan hal itu menimbulkan rasa pedih yang amat sangat…lebih dari sakitnya penyakit apapun yang bisa timbul dalam tubuh…karena rasa pedih dan sakitnya hati mampu menembus fisik manusia…sampai masuk ke sendi-sendi jiwa kita yang tidak terlihat secara kasat mata…
Jika memang demikian besar resiko kepedihan akibat tak berbalasnya cinta, apakah kita harus mengetahui sepasti-pastinya dulu apakah pribadi yang kita cintai tersebut akan mencintai kita kembali…sama seperti kita juga mencintainya….
Alangkah baiknya jika demikian, namun seringkali cinta juga adalah suatu misteri kehidupan yang tidak dapat kita ukur atau prediksi…
Banyak kali, jika kita ingin mendapatkan cinta yang sejati, yang bukannya dengan egoisme diri atau hitung-hitungan manusia, yang terjadi adalah kita harus membiarkan perasaan itu tumbuh dulu dan mempersiapkan diri kita jika mungkin kita harus terluka…karena sakitnya jika pribadi tersebut tidak membalas cintanya pada kita…dan bahkan mengatakan serta melakukan hal-hal yang memedihkan hati kita…
Tetapi, banyak kali juga, hal yang bisa membuat sesak di dada adalah rasa cinta yang tidak bisa kita ungkapkan karena banyak hal yang harus dipertimbangkan….rasa cinta yang sangat besar dalam hati, namun tertahan oleh karena trauma masa lalu, kurang percaya diri, gengsi atau mungkin hambatan-hambatan yang datang dari luar…walaupun seringkali ada kemungkinan pribadi yang kita cintai tersebut bisa memiliki cinta yang sama seperti yang kita rasakan…namun kita memilih untuk diam seribu bahasa…dan mematikan rasa cinta itu dan terluka sendirian….
Jadi, jika demikian, bagaimanakah seharusnya kita mencintai?apakah kita harus menunggu atau membuat segala sesuatunya pasti dulu baru kita bisa mencintai?
Saya tidak tahu bagaimana jawabannya anda, namun hari ini saya baru menyadari, cinta yang sejati itu bukanlah cinta yang hitung-hitungan, atau penuh dengan “pride”…Saat kita memutuskan untuk mencintai, bersamaan dengan itu kita harus siap berkorban dan dikorbankan, dan terutama siap untuk terluka…karena cinta adalah suatu pengalaman yang dalamnya tak terduga, bukan hitungan matematis, tetapi suatu kekuatan dan hal yang sangat indah yang memampukan diri kita untuk tetap bertahan hidup…
Terbalasnya cinta juga tidak memberikan kepastian kalau kita tidak akan terluka, karena apapun itu, seperti yang sudah berulang kali dikatakan, orang yang kita cintai berada pada posisi pertama yang dapat membuat hati kita terluka….
So friends, sedikit sharing dari saya, jangan ragu untuk mencintai dan janganlah menyesalinya apabila tidak berjalan sesuai harapan, karena cinta itu adalah hal yang sangat indah, saat kita bisa mencintai, hal itu tidak bisa dibandingkan dengan apapun juga, kekayaan kah, ketenaran kah..posisi kah..tidak sebanding dengan hati yang dapat tulus mencintai suatu pribadi lainnya…
Jika mungkin kesempatan itu ada, dan engkau memiliki kesempatan dan keberanian untuk mengungkapkan rasa cintamu, biarlah hal itu menjadi baik adanya, bukan dengan penuh kepentingan untuk memuaskan hasrat diri semata….
Yang terutama, tetaplah berharap padaNya, mintalah hikmatNya dan kekuatan dariNya, untuk dapat mencintai, mengasihi dengan tulus hati
dan….
kalaupun kita harus dan masih terluka, kita masih memiliki Dia, sumber kasih dan cinta yang sejati, yang menjanjikan kita masa depan yang penuh dengan harapan akan kasih yang sejati…dan kita akan selalu disanggupkan untuk dapat mencintai dan mendapatkan yang terbaik, karena kita sudah juga melakukan yang terbaik bagiNya, Amin ^^
Be Blessed,
Salam sejahtera dari penulis^^ -JA-
saat kita memiliki cinta, kita bisa melakukan hal-hal diluar batas keegoisan diri kita…
saat kita mencintai dengan sungguh-sungguh, fokus kita bukanlah hanya diri kita lagi, tetapi bagaimana pribadi yang kita cintai juga bisa berbahagia…tidak sedih/kecewa , intinya kita bisa melakukan apapun demi melihat senyumnya, tawanya dan segala sesuatu yang indah tentang dirinya…
waktu kita memutuskan untuk mencintai (menurut saya mencintai adalah suatu keputusan), kita memiliki energi untuk melakukan pengorbanan - pengorbanan diri demi cinta yang kita miliki…thats why love is an amazing thing…kekuatan cinta itu dashyat adanya…
topik mengenai cinta juga merupakan topik yang paling abadi di dunia yang fana ini…Cinta merupakan hal yang tidak akan pernah habis dan membosankan untuk dibahas dalam kehidupan….tanpa mengenal gender, usia, kelahiran, status, karir, dsb. semua orang mendambakan cinta yang sejati, bahkan orang yang paling egois dan jahat sekalipun…jauh dari dalam lubuk hati setiap manusia…ada kerinduan yang paling dalam untuk mencintai dan dicintai….baik suami-istri, sepasang kekasih, sahabat, orang tua-anak, kakak-adik, segala macam hubungan mendambakan rasa cinta yang saling timbal balik tersebut…rasa dihargai, rasa saling membutuhkan, tempat untuk bersandar, saling menguatkan dan segala macam kebutuhan cinta lainnya…
Namun demikian, yang sering kali menjadi masalah dan menimbulkan kesesakan dalam jiwa adalah saat kita mencintai pribadi itu dengan sungguh-sungguh, tetapi perasaan itu tidak berbalas dan hal itu menimbulkan rasa pedih yang amat sangat…lebih dari sakitnya penyakit apapun yang bisa timbul dalam tubuh…karena rasa pedih dan sakitnya hati mampu menembus fisik manusia…sampai masuk ke sendi-sendi jiwa kita yang tidak terlihat secara kasat mata…
Jika memang demikian besar resiko kepedihan akibat tak berbalasnya cinta, apakah kita harus mengetahui sepasti-pastinya dulu apakah pribadi yang kita cintai tersebut akan mencintai kita kembali…sama seperti kita juga mencintainya….
Alangkah baiknya jika demikian, namun seringkali cinta juga adalah suatu misteri kehidupan yang tidak dapat kita ukur atau prediksi…
Banyak kali, jika kita ingin mendapatkan cinta yang sejati, yang bukannya dengan egoisme diri atau hitung-hitungan manusia, yang terjadi adalah kita harus membiarkan perasaan itu tumbuh dulu dan mempersiapkan diri kita jika mungkin kita harus terluka…karena sakitnya jika pribadi tersebut tidak membalas cintanya pada kita…dan bahkan mengatakan serta melakukan hal-hal yang memedihkan hati kita…
Tetapi, banyak kali juga, hal yang bisa membuat sesak di dada adalah rasa cinta yang tidak bisa kita ungkapkan karena banyak hal yang harus dipertimbangkan….rasa cinta yang sangat besar dalam hati, namun tertahan oleh karena trauma masa lalu, kurang percaya diri, gengsi atau mungkin hambatan-hambatan yang datang dari luar…walaupun seringkali ada kemungkinan pribadi yang kita cintai tersebut bisa memiliki cinta yang sama seperti yang kita rasakan…namun kita memilih untuk diam seribu bahasa…dan mematikan rasa cinta itu dan terluka sendirian….
Jadi, jika demikian, bagaimanakah seharusnya kita mencintai?apakah kita harus menunggu atau membuat segala sesuatunya pasti dulu baru kita bisa mencintai?
Saya tidak tahu bagaimana jawabannya anda, namun hari ini saya baru menyadari, cinta yang sejati itu bukanlah cinta yang hitung-hitungan, atau penuh dengan “pride”…Saat kita memutuskan untuk mencintai, bersamaan dengan itu kita harus siap berkorban dan dikorbankan, dan terutama siap untuk terluka…karena cinta adalah suatu pengalaman yang dalamnya tak terduga, bukan hitungan matematis, tetapi suatu kekuatan dan hal yang sangat indah yang memampukan diri kita untuk tetap bertahan hidup…
Terbalasnya cinta juga tidak memberikan kepastian kalau kita tidak akan terluka, karena apapun itu, seperti yang sudah berulang kali dikatakan, orang yang kita cintai berada pada posisi pertama yang dapat membuat hati kita terluka….
So friends, sedikit sharing dari saya, jangan ragu untuk mencintai dan janganlah menyesalinya apabila tidak berjalan sesuai harapan, karena cinta itu adalah hal yang sangat indah, saat kita bisa mencintai, hal itu tidak bisa dibandingkan dengan apapun juga, kekayaan kah, ketenaran kah..posisi kah..tidak sebanding dengan hati yang dapat tulus mencintai suatu pribadi lainnya…
Jika mungkin kesempatan itu ada, dan engkau memiliki kesempatan dan keberanian untuk mengungkapkan rasa cintamu, biarlah hal itu menjadi baik adanya, bukan dengan penuh kepentingan untuk memuaskan hasrat diri semata….
Yang terutama, tetaplah berharap padaNya, mintalah hikmatNya dan kekuatan dariNya, untuk dapat mencintai, mengasihi dengan tulus hati
dan….
kalaupun kita harus dan masih terluka, kita masih memiliki Dia, sumber kasih dan cinta yang sejati, yang menjanjikan kita masa depan yang penuh dengan harapan akan kasih yang sejati…dan kita akan selalu disanggupkan untuk dapat mencintai dan mendapatkan yang terbaik, karena kita sudah juga melakukan yang terbaik bagiNya, Amin ^^
Be Blessed,
Salam sejahtera dari penulis^^ -JA-
trimakasih..artikel ini sangat memberkati..., sama seperti hosea yang tetapmencintai walaupun dihiaati istrinya...
BalasHapus(Hosea 3:1-5)
trimakasih..artikel ini sangat memberkati..., sama seperti hosea yang tetapmencintai walaupun dihiaati istrinya...
BalasHapus(Hosea 3:1-5)