Menangis Tanpa Air Mata

Ada waktunya dalam hidup ini ketika kita merasakan pedih yang begitu dalam, 
yang bahkan tak dapat timbul ke permukaan karena banyaknya lapisan yang menutupinya...
Lapisan tersebut dapat berupa ego kita, cermin diri, atau mungkin hanya karena keinginan yang begitu kuat untuk terus bertahan dan bahkan tak menyentuhnya....

Di saat-saat tersebut, reaksi yang wajarnya terjadi adalah meneteskan air mata untuk mengeluarkan luka dan pedih tersebut dari hati...
Pada saat-saat itu, kita mungkin akan sangat merindukan teman yang bisa diajak berbagi dan menopang kita untuk tetap berdiri di tengah-tengah sesak dan isak hati...

Namun demikian, seringkali juga tanpa disadari, 
bagi luka yang terlalu dalam, kita mungkin akan dapat sampai ke suatu saat dimana perasaan kita menjadi mati...
Tak mengerti apa yang sedang dirasakan...
Tak tahu seberapa besar hati telah terluka...
Tak sadar bahwa sebenarnya kita mungkin hampir mati...

Ingin sekali rasanya mata ini dapat mengeluarkan tetesannya...
Ingin sekali rasanya jiwa ini meneriakkan gaungnya...
Ingin sekali raga ini merasakan pelukan sejati seorang sahabat yang peduli..
Ingin sekali berbagi...
Ingin sekali terlepas...
Ingin sekali mengisakkan tangis tanpa perduli suara sumbang dunia...

Mungkinkah dapat dimengerti walaupun tak terdengar rintihan lirih...
Apakah dapat didengar walaupun tak terjerit rindunya hati...
Akankah dipahami walaupun tak terlihat lautan sedih...

bahwa mungkin...kita sedang menangis, hanya tanpa air mata...

Komentar

Postingan Populer